29.6.07

Setetes Harapan, Dibalik Rusaknya Mangrove Jepara

Semarang - KeSEMaTBLOG. Berikut ini adalah hasil dari KeSEMaT Goes To Arboretum (KGTA) di Jepara. Data yang diinterpretasi oleh Kurniani (2007) berdasarkan Citra Aster 2006, menunjukkan kenyataan yang sangat-sangat menyedihkan sekaligus mengkhawatirkan. Luasan mangrove sudah sedemikian kecilnya akibat areal pertambakan dan peruntukan lainnya yang sedemikian besarnya. Bahkan, dari tiga kecamatan yaitu Mlonggo, Tahunan dan Kedung, luasan mangrovenya tak ada yang melebihi 12 ha. Sekali lagi, sangat menyedihkan. Ini hanya tiga kecamatan saja. Belum lagi kecamatan yang lainnya. Luasan mangrove di tiga kecamatan di Jepara adalah sebagai berikut:

28.6.07

Pembangunan Mangrove : Kail Lebih Penting Daripada Ikannya

Demak - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 18 Juni 2007, saya dan teman-teman KeSEMaT menghadiri workshop sehari yang diadakan oleh OISCA Indonesia, dengan tema "Perlindungan Kawasan Rehabilitasi Mangrove untuk Kesejahteraan Masyarakat". Acara dipusatkan di lapangan SDN Bedono 1 Demak. Acara ini dihadiri oleh banyak stake holder seperti Pemerintah Kabupaten Demak, OISCA Indonesia, Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Jakarta, Universitas Diponegoro (UNDIP), Yayasan Mangrove Indonesia dan berbagai LSM di Jawa Tengah.

18.6.07

Daftar Mangrove REpLaNT 2007, Yuk!

Semarang - KeSEMaTBLOG. KeSEMaT akan kembali mengadakan acara tahunan Mangrove REpLaNT (MR) 2007: Pelatihan, Penyuluhan dan Penanaman Mangrove pada tanggal 20 – 22 Juli 2007. Tujuan kegiatan ini selain untuk menyelamatkan pesisir pantai Teluk Awur dari abrasi, juga untuk mendidik masyarakat akan arti penting mangrove bagi kehidupan mereka. Tahun ini, MR kembali akan diadakan di Teluk Awur Jepara di tiga tempat sekaligus yaitu lokasi MR pertama, kedua dan ketiga untuk melengkapi dan menyulam spesies yang telah ada. MR 2007 akan diwarnai dengan berbagi kegiatan seperti seminar mangrove, susur pantai, pengenalan spesies mangrove, fun games, kuliner mangrove, api unggun, ramah-tamah, penanaman (REpLaNT) mangrove di Arboretum KeSEMaT, nonton bareng film mangrove, belajar mangrove bersama Dr. Rudhi Pribadi, sunset photo session, coastal clean up, dan masih banyak lagi.

12.6.07

Reportase Mangrove Training 2007

Jepara - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 9 – 10 Juni 2007, bertempat di tiga tempat, yaitu Asrama dan Kampus Ilmu Kelautan UNDIP Teluk Awur Jepara serta Arboretum KeSEMaT, KeSEMaT sukses menyelenggarakan Mangrove Training (MT) 2007: Pelatihan Penelitian Struktur Komunitas Mangrove. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan semangat penelitian tentang ekosistem mangrove kepada mahasiswa dan masyarakat. Acara ini diikuti oleh kurang lebih 20 orang partisipan, yang terdiri dari Anak-anak KeSEMaT, mahasiswa jurusan Ilmu Kelautan dan Planologi UNDIP.

5.6.07

Selamat (Mempraktekkan Arti) Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Semarang - KeSEMaTBLOG. Bulan Juni adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh para individu dan organisasi pencinta lingkungan (dan semoga oleh semua umat manusia di bumi ini). Apa pasal? Karena di bulan keenam ini, ada satu tanggal sakral yang diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yaitu tanggal 5. Bagi Lingkunganers, bulan Juni adalah bulan yang paling dinanti, untuk sekedar mempertanyakan kembali seberapa besar rasa kepedulian mereka terhadap lingkungan.

4.6.07

What Does The Mangrove Produce?

Semarang - KeSEMaTBLOG. So many friends of mine was asking about the utilization of mangrove. In this chapter, I try to give the understanding about it with the article from Basic Understanding of Mangrove produced by Japan International Corporation Agency (JICA). Let’s check this out! Timbers produced from mangrove forest can be used for housing materials, furniture, ships or boats and chips for pulp or paper. The logs of Rhizophora or Bruguiera are used as pillars as they contain a good amount of tannin, and a strong astringent substance.

Mengapa KeSEMaT Hanya Tertarik Mengurus Mangrove?

Semarang - KeSEMaTBLOG. Ada satu, dua pertanyaan yang masuk melalui email KeSEMaT di kesemat@yahoo.com yang pada intinya menanyakan tentang hal dasar, mengapa saya dan KeSEMaT lebih tertarik mengurusi mangrove dan tidak dengan komunitas pesisir lainnya. Jawaban untuk pertanyaan ini mudah saja yaitu, karena mangrove belum ada yang memperhatikan dan mengurusi! Di awal tahun 1998, di saat saya masuk kuliah pertama kali di Jurusan Ilmu Kelautan UNDIP Semarang, mangrove belum begitu terkenal seperti sekarang.

Mau Tahu Jenis-jenis Mangrove? Kenali Tipe Akarnya

Semarang - KeSEMaTBLOG. Kita bisa dengan mudah membedakan tumbuhan mangrove dengan tumbuhan darat hanya dengan melihat bentuk akarnya. Bentuk akarnya yang unik dan indah membuat tumbuhan payau ini berbeda dengan tumbuhan lainnya di buni ini. Mangrove ‘terpaksa’ beradaptasi dengan mencuatkan akar-akarnya ke udara, untuk menghindari sedimennya yang anoksik alias mengandung racun-racun yang berbahaya bagi tubuhnya.

Sulitkah Menanam Mangrove?

Semarang - KeSEMaTBLOG. Mas Irfan, dari NAD menanyakan hal ini kepada saya. Saya sudah menjawab via buku tamunya, bahwa untuk menanam mangrove sebenarnya susah susah gampang. Satu kali kata gampang sengaja saya sebut, karena faktanya menanam mangrove itu memang mudah. Untuk penanaman dengan tujuan non rehabilitasi alias hanya bertujuan untuk membantu usaha rehabilitasi “tak resmi”, Anda tinggal pergi berkunjung ke pesisir di bulan Agustus (saat musim buah tiba) dan mengambil beberapa buah propagul (buah bertunas). Buka buah/kelopaknya, lalu tancapkan kurang lebih sepertiga bagian propagulnya ke tanah. Selesai.

1.6.07

Cermang : Kisah Rhizophora, Si Lengan Gurita yang Selalu Teraniaya

Semarang - KeSEMaTBLOG. Malang benar nasib Rhizophora, sejak dilahirkan di bumi ini, dia sudah dikucilkan oleh teman-temannya. Bentuk tubuhnya yang buruk rupa dan tak sempurna, selalu saja jadi bahan ejekan dan hinaan. “Kamu bukan bagian dari kami. Akar kamu seperti gurita. Kami jijik mendekatimu. Kamu tak boleh dekat-dekat dan bermain bersama kami. Kamu seperti monster. Kami takut padamu. Kamu dan keluargamu adalah spesies mangrove yang tak berguna!” begitulah cacian yang diterima Rhizo, hampir setiap hari di kehidupannya.

Mungkinkah Konsultasi Mangrove Disiarkan di Radio?

Semarang - KeSEMaTBLOG. Agak cemburu juga mendengar banyak radio di Semarang yang (hanya) menyiarkan program konsultasi (gratis) tentang HIV AIDS, tentang ramalan bintang, tentang kesehatan wanita, dan tentang-tentang lainnya, secara reguler dan periodik, tanpa ada yang memberikan konsultasi (gratis) mengenai mangrove. Sebenarnya saya bukan radioholic alias orang yang senang menghabiskan waktunya untuk mendengarkan radio. Namun, sesekali memang saya sempatkan untuk mendapatkan informasi dari radio kecil yang ada di handphone saya, untuk menyeimbangkan informasi yang saya dapat dari buku, televisi, internet dan surat kabar. Dan dari penemuan saya tentang fakta di atas, saya pikir tak ada salahnya menulis tentang tema ini di KeSEMaTBLOG.