30.5.07

Tips Memelihara Mangrove

Semarang - KeSEMaTBLOG. Foto sebelah kiri ini adalah foto suasana Mangrove REpLaNT (MR) 2005 KeSEMaT, yang berlokasi di belakang asrama mahasiswa Ilmu Kelautan UNDIP Teluk Awur Jepara. Sedangkan foto di sebelah kanannya adalah kondisi lokasi tersebut setelah satu tahun kemudian, pada saat KeSEMaT melakukan pengecekan ke sana. Kita bahas foto yang pertama. Kalau Anda cermati, di foto pertama tampak para peserta MR yang sebagian besar adalah mahasiswa tersebut sedang melakukan penanaman mangrove di substrat yang tergenangi air.

29.5.07

Fungsi Ekonomis Mangrove, Bisakah Dioptimalkan?

Semarang - KeSEMaTBLOG. Tadi malam, saya membeli sebuah minuman bercita rasa manis dan kenyal (seperti jelly/agar-agar) dalam kemasan (kemasan air mineral) seharga Rp. 1.200,- Minuman itu bukan sembarang minuman, melainkan hasil ekstraksi dari rumput laut, tumbuhan pesisir yang masih saudara dengan mangrove (lihat gambar, foto diambil dari www.coopershill.com/seaweed.html). Minuman yang bernama Seaweed Drink ini, diproduksi oleh sebuah Vocational School Seaweed Center (VSSC) ITS Jepara, Jawa Tengah.

28.5.07

Mengukir Nuklir di Kota Ukir

Jepara - KeSEMaTBLOG. Foto ini diambil ketika saya dan teman-teman KeSEMaT diajak berunding oleh masyarakat Jepara pada Diskusi Publik Rencana Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Muria Jepara. Sebenarnya saya malas sekali menulis masalah nuklir di KeSEMaTBLOG. Menurut saya, pembahasan nuklir sudah final. Dengan alasan apapun dan bagaimanapun, tak boleh ada nuklir di Jepara, di Indonesia atau dimanapun di dunia ini. Titik! Saya terpaksa menulis nuklir (lagi), karena setelah mengikuti diskusi publik rencana pembangunan PLTN di Muria Jepara, saya banyak bertemu dengan masyarakat Jepara yang tampaknya sangat ketakutan dengan dampak radiasi yang ditimbulkan dari rencana pembangunan PLTN di daerahnya. Mereka meminta saya untuk mencoba melakukan sosialisasi yang berimbang, tentang nuklir dan PLTN lewat KeSEMaTBLOG.

Cermang : Kisah Cinta Epi dan Ceri

Semarang - KeSEMaTBLOG. Pertama kali melihat keindahan bunganya, Epi tak kuasa untuk tidak mengungkapkan rasa cintanya pada Ceri, “Aku mungkin sudah gila, Cer. Tapi aku tak bisa menyembunyikan rasa sayangku padamu. Aku begitu mencintaimu! Maukah engkau menjadi kekasihku. Maukah engkau menikah denganku? Engkau tak perlu menjawabnya sekarang. Pikirkanlah. Aku tunggu hingga satu purnama.”

18.5.07

KeSEMaT, (Terus) Bertahan di Tengah Kritikan

Semarang - KeSEMaTBLOG. Puluhan surat yang masuk ke email KeSEMaT, seolah sepakat menanyakan hal yang sama, “Kalau membaca dan mencermati pesan yang tertulis di KeSEMaTBOX, sepertinya banyak sekali yang memuji dan menyanjung KeSEMaT. Memangnya, apa KeSEMaT tak pernah dikritik?” Saya sempat tersenyum, begitu membaca puluhan email bernada hampir sama, tersebut. Sekaligus saya juga trenyuh, karena dibalik segala keterbatasan yang dimiliki KeSEMaT dalam mengelola mangrove, ternyata masih ada puluhan orang yang peduli dan perhatian dengan kelompok mahasiswa peduli mangrove ini. Amin.

15.5.07

Mau Bebas Demam Berdarah dan Malaria? Tanamlah Mangrove!

Semarang - KeSEMaTBOG. Menilik judul di atas, pasti Anda bertanya-tanya tentang apa hubungan mangrove dengan demam berdarah dan malaria. Apa benar, dengan menanam mangrove, kita akan terbebas dari malaria? Kasus kejadian demam berdarah dan malaria, umumnya jarang terjadi pada daerah yang hutan mangrovenya masih bagus kondisinya. Sebaliknya, pada daaerah yang hutan mangrovenya sudah rusak atau bahkan telah dikonversi jadi lahan lain, kasus kejadian demam berdarah dan malaria ini cenderung sering terjadi. Apa pasal? Hal ini dikarenakan, pada daaerah yang hutan mangrovenya masih bagus, populasi nyamuk vektor demam berdarah dan malaria ini dapat dikontrol oleh pemangsa alaminya sehingga tidak sampai booming. (LPP Mangrove, 2006).

9.5.07

Kisah Mangrove dan Manusia

Semarang - KeSEMaTBLOG. Benar! Memang mangrove itu tumbuhan yang sabar, baik hati dan tidak sombong. Mangrove itu sabar karena walaupun setiap hari tidak pernah dipedulikan oleh manusia, dia tidak marah. Dia tetap sabar dan tabah sembari (tetap) berharap, manusia bisa merubah sikapnya, dan bisa lebih memperhatikan kehidupannya suatu saat nanti. Sambil menunjukkan rasa sayangnya kepada manusia, tanpa pamrih, mangrove tetap setia menjaga pantai-pantainya-manusia dari bahaya abrasi walaupun dengan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya.

Derris trifoliata, Gulma Mangrove yang Berguna

Semarang - KeSEMaTBLOG. Pernahkan Anda melihat tumbuhan semak yang sering melilit batang-batang mangrove semacam Rhizophora spp? Tumbuhan yang dianggap sebagian orang sebagai gulma dan “tumbuhan tak berguna” ini, ternyata menyimpan sesuatu manfaat besar bagi perkembangan kuliner manusia. Anda tahu udang? Dan apakah Anda termasuk udangholic alias pecandu berat memakan sea food yang lezat itu? Bagaimana jadinya kalau makanan lezat Anda itu hilang di pasaran karena terserang virus ganas bernama Vibrio parahaemolyticus. Kecewakah Anda?

7.5.07

Tidak Serius Melayani Mangrove

Semarang - KeSEMaTBLOG. Memang, kalau dipikir-pikir, terkadang kita ini seringkali berbuat tidak baik alias curang kepada mangrove. Apa pasal? Sudah dipercaya menjalankan sebuah proyek mangrove untuk merubah wajah beliau menjadi cantik dan manis, eh, malah hasilnya seringkali mengecewakan dan menyakiti mangrove. Bukannya cantik dan manis yang didapat, tapi mangrove menjadi lebih jelek dan buruk rupa. Kasihan sekali nasib mangrove.

4.5.07

Kurikulum Mangrove. Perlukah?

Semarang - KeSEMaTBLOG. Pentingnya fungsi dan manfaat mangrove bagi keseimbangan alam pesisir dan kehidupan manusia, mendorong sebagian pihak mengusulkan pembuatan kurikulum mangrove untuk institusi pendidikan di Indonesia. Di beberapa kesempatan, saya sering bertemu dengan orang-orang peduli mangrove, yang mengusulkan wacana ini. Dua diantaranya adalah seorang siswa SMA Theresiana Semarang dan seorang bapak guru, di Desa Bedono, Demak.

3.5.07

Bagaimana Cara Mendapatkan Bibit Mangrove?

Semarang - KeSEMaTBLOG. Dimanakah saya bisa mendapatkan bibit mangrove? Banyak yang menanyakan masalah ini kepada KeSEMaT. Untuk tujuan komersial maupun tidak, banyak organisasi di Semarang dan atau di luar (bahkan sampai Papua), yang ingin mendapatkan bibit mangrove untuk tujuan penanaman (rehabilitasi mangrove pesisir) mereka. Di Jawa Tengah, setahu saya ada tiga tempat yang memiliki kebun bibit, yaitu di Rembang (terlihat pada gambar, kebun bibit mangrove Pak Yadi), Demak dan Pemalang. Satu lagi di luar Jawa Tengah, ada di Bogor, Jawa Barat.

Mari, Membudidayakan Mangrove

Semarang - KeSEMaTBLOG. Sampai dengan sekarang, di Jepara, Rembang dan Demak, penanaman mangrove dalam arti budidaya belum dilakukan, karena kekurangtahuan masyarakat akan fungsi dan manfaat buah mangrove sebagai bahan makanan. Contohnya foto disamping. Ini adalah jenis buah mangrove Bruguiera gymnorrhiza yang di Cilacap berhasil diolah menjadi dodol mangrove bercita rasa manis dan legit. Sosialisasi bahwa buah mangrove bisa dimakan, masih sangat-sangat kurang sehingga wajar saja, masyarakat pesisir hanya memfungsikan mangrove untuk tujuan rehabilitasi, saja.

2.5.07

Ayo, Menanam Mangrove. Sekarang!

Semarang - KeSEMaTBLOG. "Apakah orang kantoran (orang awam) seperti saya, bisa ikut melestarikan mangrove? Bagaimana caranya?" Ini pertanyaan menarik yang diajukan oleh seseorang Bapak, via email KeSEMaT. Kata beliau, beliau masih awam dalam bidang pelestarian mangrove, namun memiliki niat yang kuat untuk ikut serta dalam usaha pelestarian mangrove. Sayang, beliau belum tahu bagaimana caranya.

Untuk Apa Kita Menanam Mangrove?

Semarang - KeSEMaTBLOG. Mungkin pertanyaan inilah yang sering berkecamuk di dalam pikiran Anda. Untuk apa saya menanam mangrove? Bagi saya, daripada pusing mikirin jawaban untuk apa saya menanam mangrove, mending berpikir begini: Setelah saya menanam mangrove, pasti saya akan mendapat balasan pahala dari Tuhan YME! Apa sebab? Karena saya telah memberi hak hidup kepada tumbuhan mangrove, yang merupakan hasil ciptaan-Nya.